Selasa, 13 November 2012

Tones [1]


1
Lee Teuk





Ya, ahjussi*!”
Panggilan itu–lagi. Dilontarkan oleh seorang bocah pendek di belakangku. Bahkan tanpa melihat pun aku juga sudah tahu siapa yang memanggilku tadi.

“Memangnya tampangku terlihat seperti ahjussi, ya?” tanyaku dengan nada bosan.

Si pendek terkekeh geli. Lalu dengan sikap-super-santainya, ia mengalihkan pembicaraan barusan.”Kau dipanggil menghadap Soo Man-ssi, mewakili Super Junior sebagai leader.” Ujarnya menghiraukan pertanyaanku. “Ayo cepat, nanti terlambat.” Cicitnya.

Aku mendengus pasrah. Mochacinno yang sudah habis di tanganku kini kubuang dalam tong sampah. Kuikuti tubuh mungil di depanku untuk berjalan menuju  ruangan sang presdir SM Entertaiment. Namun seiring dengan kumelangkah, kurasakan ada sesuatu yang salah di sini. Seharusnya tidak seperti ini. Ada yang salah. Jelas ada yang salah. Dan sesaat kemudian perasaanku berubah menjadi tidak enak. Aku seperti lupa akan suatu hal. Sesuatu yang penting namun tak berhasil kutangkap bentuknya di memoriku. Aku mulai resah. Dan baru semenit kemudian aku teringat akan apa hal itu.

Panik melanda. Keringat bermunculan.