Langit berderai air mata
Warnanya kelabu namun tak gelap
Semilir angin mengiring
Sejuk memanggil
Ketenangan membatin
Suara air mata langit menyentuh bumi
Hujan sebagai perantara
Antar dua hal berlawanan
Langit dan Bumi
Tak pernah menyentuh hanya saling menatap
Ketika hujan reda
Rerintikan air bersuara
Sebagai pendahuluan atas siklus yang berulang
Aku menutup mataku
Merasakan setiap gerakan alam
Langit tlah berhenti menangis
Bumi kembali menatap
Langit berbalik membalas
Dan segalanya akan terus berulang seperti itu
Hingga Hari Akhir tiba di penghujung waktu
17. 02. 2013
-catatan di teras rumah pada saat hujan lebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar