Minggu, 10 Februari 2013

That Woman...



Wanita itu berjalan membelakangiku.
Kian lama punggungnya kian mengecil…
Detik itu juga, aku termangu.
Menyaksikan sesosok wanita bagai merpati.

Melihatnya, sebuah perasaan menyergap dalam sekejap.
Memandangnya, memunculkan keinginan untuk menangis.
Menatapnya, aku sadar, bahwa tak akan ada setetes air mata pun yang keluar.

Ia kesepian, aku tahu.
Ia merasa kehilangan, aku mengerti.
Ia merasa putus asa, aku paham.

Sosok itu, adalah sosok yang begitu kuat dan rapuh disaat yang sama.
Sesuatu yang indah dan begitu tak tersentuh.
Sebuah kekosongan yang ditutupi namun terasa kasatmata.


Entah ini hanya ilusi atau imaji, tapi kulihat setengah sayapnya patah…

Sayap itu menempel pada punggung lain, dan bersamanya, pemilik punggung itu terbang…

Lalu, aku pun mengangkat kepala.

Wanita itu memandang langit, menyunggingkan senyum.

Senyum tertulus yang pernah kulihat.
.
.
.
….Ahh, dia sudah mengerti maknanya.



-catatan pada saat pulang sekolah di bawah atap gerbang Sekolah Dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar